Khasiat Daun Kelor


    Tanaman kelor (Moringa Olifera) merupakan tanaman yang biasa dimanfaatkan sebagai sayuran. Menurut beberapa literatur, kelor adalah sayur yang berasal dari Kalili, Sulawesi Tengah. Bagi masyarakat Kalili, sayur kelor termasuk salah satu makanan favorit dan diyakini bisa memberikan kekuatan ekstra untuk menjalani aktivitas sehari-hari (Deni Hendarto, 2019).

    Tanaman kelor memiliki daun yang mengandung nutrisi paling lengkap dibandingkan tanaman jenis apapun. Selain vitamin dan mineral, daun kelor juga mengandung semua asam amino esensial (asam amino yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus disuplai dari luar tubuh dalam bentuk bahan jadi). Asam amino sangat berperan penting sebagai bahan pembentukan protein.Hasil penelitan juga membuktikan bahwa daun kelor sama sekali tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh.

A. Kandungan Zat/Unsur pada Daun Kelor Segar

  1. Protein sebanyak 6,8 g,
  2. Lemak sebanyak 1,7 g,
  3. Vitamin C sebanyak 220 mg,
  4. Kalsium sebanyak 440 mg,
  5. Kalori sebanyak 92 kal,
  6. Karbohidrat sebanyak 12,5 g,
  7. Serat sebanyak 0,9 g,
  8. Kalium sebanyak 259 mg, serta
  9. Zinc sebanyak 0,16 mg.

B. Kandungan Zat/Unsur pada Daun Kelor Kering

  1. Protein sebanyak 27,1 g,
  2. Lemak sebanyak 2,3 g,
  3. Vitamin C sebanyak 17,83 mg,
  4. Kalsium sebanyak 2,003 mg,
  5. Kalori sebanyak 205 kal,
  6. Karbohidrat sebanyak 38,2 g,
  7. Serat sebanyak 19,2 g,
  8. Kalium sebanyak 1324 mg, serta
  9. Zinc sebanyak 3,29 mg
    Daun kelor juga dinobatkan sebagai mega superfood  (pangan super). Mega superfood merupakan bahan makanan yang memiliki konsentrasi tinggi terhadap kadar gizi dan phytocemicals yang sangat menguntungkan bagi kesehatan manusia (F. G. Winarno, 2018).

Berikut merupakan berbagai alasan penobatan daun kelor sebagai mega superfood :

  1. Memiliki Profil Kandungan Gizi yang Tinggi
          Daun kelor padat mengandung nutrisi, mineral, serta asam amino esensial. Setiap 100 gram daun kelor kering mengandung senyawa - senyawa berikut :

  • 2 kali lebih tinggi protein dibanding yoghurt,
  • 7 kali lebih tinggi vitamin A dibanding wortel,
  • 3 kali lebih tinggi kalium dibanding pisang,
  • 4 kali lebih tinggi kalsium dibanding susu,
  • 7 kali lebih tinggi vitamin C dibanding jeruk.
       2. Kandungan Antioksidan
        
       Daun kelor memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Ejstrak daun kelor, baik daun tua maupun muda, menunjukkan aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa ganas yang mengganggu dan merusak melalui proses oksidasi. Antioksidan yang terkandung dalam daun kelor mampu membantu mencegah kerusakan akibat oksidasi dan memberikan perlindungan yang cukup terhadap kerusakan sel tenunan akibat oksidasi. 

       3. Penurunan Kadar Gula Darah
       
          Dengan mengonsumsi sebanyak 7 gram bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan atau saat berpuasa dapat menurunkan kadar gula darah sebesar 13,5%. Hasil penelitian lain juga mengungkapkan bahwa penambahan 50 gram daun kelor pada menu makanan sehari-hari mampu mereduksi kenaikan gula darah sebesar 21% pada para pasien diabetes.

       4. Mereduksi Inflamasi

       The Epoch Time pernah menyatakan "Tanaman Moringa Olifera memiliki fungsi sebagai anti inflamasi yang tinggi. Secara tradisional, nenek moyang kita telah memanfaatkannya untuk mengobati ulcer tukak lambung." Selain itu, minyak kelor yang terkenal sebagai Minyak Ben juga mampu melindungi hati dari inflamasi/peradangan kronis. Minyak kelor ini berbeda dengan minyak nabati lain karena minyak ini sangat tahan terhadap ketengikan.



Daftar Pustaka

Hendarto, D. (2019). Khasiat Jitu Daun Kelor dan Sirih Merah Tumpas Penyakit. Yogyakarta : Laksana.

Winarno, F. G. (2018). Tanaman Kelor (Moringa Oliifera) Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.


Komentar

Postingan populer dari blog ini